AVES

 Aves berasal dari bahasa latin, yaitu avis yang berarti burung. Kekhasan dari kelas aves yaitu adanya bulu yang menutupi tubuh dan bergerak dengan cara terbang karena memiliki sepasang sayap yang merupakan modifikasi dari tungkai depan serta berjalan dengan dua kaki (bipedal) (Firdaus, 2016).

 Aves memiliki bayak manfaat, seperti menjadi sumber makanan dan ekonomi. Kebutuhan pangan kita yang sering berasal dari ayam, bebek, kalkun, burung unta, angsa, dan lain-lain. Peternak ayam menghasilkan ratusan juta ayam setiap tahun untuk dimanfaatkan daging dan telur ayam tersebut.Ayam hasil ternak petani dimanfaatkan oleh konsumen sebagai makanan seperti ayam goreng atau ayam bakar dan sebagai sumber mata pencaharian oleh peternak yang berdampak kepada ekonomi peternak ayam.

Aves juga dijadikan kunci spesies di suatu kawasan karena aves peka terhadap perubahan lingkungan. Aves akan berpindah apabila merasa habitat yang ia tempati terganggu, seperti burung akan berpindah dari kawasan yang mengalami pengurangan jumlah pohon ke tempat lain yang yang dapat memenuhi kebutuhan hidup burung. Alasan lainnya mengapa aves menjadi kunci spesies karena aves atau burung mudah dilihat dan mampu memberikan kontribusi pada proses identifikasi di setiap daerah-daerah penting (prioritas).

Berdasarkan hasil data eksplorasi avifauna Dewi (2019) di kawasan Cagar Alam Rawa Danau (CARD), ditemukan 60 jenis burung dari 13 ordo dan 28 famili. Jenis aves atau burung yang ditemukan memiliki karakteristik berbeda berdasarkan lokasi ditemukannya. Aves atau burung ditemukan pada tiga lokasi yang berbeda. Tiga lokasi tersebut adalah Blok Cimanuk, Blok Cisalak, dan Blok Sukatani.

 Pada Blok Cimanuk ditemukan anggota aves tipe raptor. Jenis raptor yang dijumpai yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Elang Ikan Kepala Abu (Icthyophaga ichthyaetus), Elang Madu Asia (Pernis ptilorthnchus), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Bondol (Haliastur indus). Jenis lainnya yang ditemukan pada Blok Cimanuk adalah jenis Kuntul Kecil (Egretta garzetta), Kuntul Besar (Egretta alba), dan Cangak Abu (Ardea purpurea), ketiganya merupakan anggota Famili Ardeidae (Dewi, 2019). Ketiga spesies dari Famili Ardeidae tersebut dalam status konservasi masuk ke dalam kategori least concern (LC) IUCN redlist tahun 2018 dan dilindungi peraturan pemerintah No.7/1999. Satu jenis lagi yang dapat kalian temukan di Blok Cimanuk adalah Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus). Berdasarkan status konservasinya (IUCN redlist, 2018) burung ini masuk kedalam kategori rentan atau vulnerable (VU) dan dilindungi dalam peraturan pemerintah No.7/1999. Keberadaan Bangau Tongtong di alam dapat ditemukan pada area lahan basah terbuka, tanah berlumpur yang memiliki genangan air yang dangkal. Perilaku kebiasaan yang sering dilakukan burung tongtong yaitu akan terbang dengan cara shoaring (terbang berputar-putar) dan terbang flapping untuk mencari makan kemudian bertengger diatas tajuk tertinggi pohon.

Pada Blok Sukatani dan Blok Cisalak merupakan jalur masuk kawasan dengan tipe hujan tropis pegunungan dan sawah pada daratan bawah jenis-jenis burung pada kawasan ini di dominasi dengan jenis burung hutan dan raptor seperti yang juga ditemukan di Blok Cimanuk. Jenis Aves atau burung yang dapat ditemui di lokasi ini yaitu Takur Tohtor (Psilopogon armillaris), Srigunting Hitam dan Kelabu (Dricrurus leucophaeus), Sepah Hutan (Pericrocotus flammeus),  Elang Bondol (Haliastur indus), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), dan lainnya yang kalian dapat temukan di Buku Panduan Lapangan Avifauna.

Pemerintah telah banyak melakukan upaya pelestarian aves atau burung, seperti menetapkan CARD sebagai kawasan konservasi, mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dan menindak berbagai pelanggaran yang dianggap mengganggu kelestarian aves atau burung. Kita juga perlu memahami upaya apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian aves. Upaya yang dapat kita lakukan seperti tetap menjaga habitat aves dengan tidak menebang pohon di hutan; tidak melakukan perburuan liar terhadap aves; tidak ikut dalam perdagangan ilegal khususnya memperjual belikan aves; dan melaporkan orang-orang yang melakukan pelanggaran-pelanggaran ke pihak yang berwajib seperti polisi hutan atau petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK). Melalui partisipasi aktif kita untuk menjaga kelestarian aves menandakan bahwa kita telah mengetahui dan paham tentang konservasi aves.

                MARI KITA BELAJAR MENCINTAI, PEDULI, DAN MELESTARIKAN BURUNG/AVES DI CAGAR ALAM RAWA DANAU AGAR KITA BISA MELINDUNGI DIRI KITA, KELUARGA KITA DAN SELURUH MAHLUK YANG TERCIPTA DI ALAM SEMESTA!!!!

FLORA/ FAUNA YANG LAINNYA

Kucica Gunung

Madu Sriganti

Cabe Jawa

Silahkan Berikan Testimoni Anda

Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari kabupaten Serang.