TANAMAN OBAT

Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh bagian tanaman mengandung zat aktif yang berkhasiat menghilangkan atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu dan tidak mengandung efek resultan/sinergi kepada seorang penderita. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk obat-obatan adalah akar, umbi, batang, daun, pucuk, bunga, dan buah. Bagian tersebut ada yang dapat langsung digunakan sebagai obat dan ada pula yang harus melalui proses pengolahan (Indriati, 2014; Utami & Puspaningtyas, 2013; Suparni & Wulandari, 2012).  

Tanaman dikatakan berkhasiat untuk menyembuhkan suatu penyakit apabila memiliki karakteristik utama sebagai berikut: (1) mengandung senyawa zat/bioaktif yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit tertentu, seperti alkaloid (bersifat detoksifikasi racun dalam tubuh), saponin (bersifat antibakteri dan antivirus), flavonoid (mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah), dan polifenol (sebagai anti histamin/anti alergik), (2) memiliki bau yang khas, seperti kencur, jahe, kunyit, dan sebagainya, (3) memiliki sifat tertentu, seperti dingin, panas, hangat, dan sejuk, (4) memiliki cita rasa yang khas, seperti pedas (bersifat menyebar atau merangsang stimulus), manis (bersifat tonik dan menyejukkan), asam (bersifat mengawetkan dan pengelat), pahit (menghilangkan panas & lembap), asin (melunakkan & sebagai pencahar), serta netral atau tawar (sebagai peluruh kencing) (Dalimartha, 1999: 2-3).

Penggunaan tumbuhan obat sangat banyak macamnya, ada yang dipergunakan sebagai obat maupun tujuan untuk mempercantik diri (kosmetika). Contoh tanaman yang sering dijadikan sebagai obat masyarakat dan dapat kita temukan di kawasan CARD, yaitu Daun Sirih (Piper betle) yang berkhasiat untuk penyakit hepatitis, Babandotan (Ageratum conyzoides) sebagai obat malaria, Ketepeng Cina (Senna alata) sebagai obat herpes, Rumput Teki (Cyperus rotundus) sebagai pereda pendarahan, Eceng Gondok (Eichornia crassipes) sebagai obat abses, Alang-Alang (Imperata cylindrica) sebagai obat hepatitis, Putri Malu (Mumisa pudica) sebagai obat gondongan, dan masih banyak lagi yang dapat kalian temukan di buku panduan lapangan tanaman obat di bawah.

Menurut Rahmawati (2019) terdapat 84 jenis tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat-obatan yang dikelompokkan ke dalam 39 famili dan dua divisi, yaitu Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Famili Poaceae ditemukan sebanyak delapan jenis. Famili Araceae dan Euphorbiaceae ditemukan sebanyak tujuh jenis pada masing-masing familinya. Famili Zingiberaceae ditemukan sebanyak lima jenis pada masing-masing familinya. Famili Asteraceae, Fabaceae, dan Rubiaceae ditemukan sebanyak empat jenis pada masing-masing familinya. Famili Malvaceae, Meliaceae, Solanaceae, dan Verbenaceae ditemukan sebanyak tiga jenis pada masing-masing familinya. Famili Apocynaceae, Arecaceae, Melastomataceae, Polypodiaceae, dan Selaginellaceae ditemukan sebanyak dua jenis pada masing-masing familinya. Famili Acanthaceae, Amaranthaceae, Anacardiaceae, Aspleniceae, Bromeliaceae, Caesalpiniaceae, Caricaceae, Convolvulaceae, Cucurbitaceae, Cypercaeae, Dryopteridaceae, Flacouritaceae, Lamiaceae, Moraceae, Moringaceae, Musaceae, Myrtaceae, Onagraceae, Oxalidaceae, Passifloraceae, Piperaceae, Pontederiaceae, dan Portulaceae ditemukan sebanyak satu jenis pada masing-masing familinya. Tanaman-tanaman tersebut ditemukan di tiga lokasi, yaitu lokasi Blok Sukatani, Sukamaju, dan Cikedung. info lebiih lengkapnya dapat kalian temukan di Buku Panduan Lapangan Tanaman Obat CARD.

Tanaman obat di CARD memiliki keunikan yang bermacam-macam mulai dari segi morfologi, nama lokal, dan adaptasi terhadap lingkungannya. Keunikan dari segi morfologinya ditemukan pada tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) dan Pacing (Costus speciosus.  Pada Patah Tulang memiliki batang yang unik seperti potongan patahan yang saling menyambung berwarna hijau dan jarang memiliki daun. Pada Pacing memiliki keunikan pada bunganya yang berbentuk seperti corong tinggi, tegak, dan berwarna merah dengan ujung mahkota bunga yang berwarna putih, sehingga akan terlihat seperti Kantung Semar. Keunikan tanaman obat dari nama lokalnya ditemukan pada tanaman Lantana camara yang memiliki nama lokal tembelekan/tahi ayam walaupun tanaman tersebut tidak sama sekali berbau seperti tembelekan atau tahi ayam. Sedangkan keunikan pada adaptasi terhadap lingkungannya ditemukan pada tanaman Putri Malu (Mimosa pudica) yang apabila disentuh daunnya akan menutup atau dapat dikatakan malu, sehingga dinamakan putri malu. Tanaman yang unik tersebut beradasarkan data menurut IUCN Red List masuk ke dalam kategori LC (Least Concern) yang artinya spesies tanaman tersebut telah dievaluasi dan tidak termasuk ke dalams pesies yang terancam, hampir terancam, atau ketergantungan konservasi.

PENTINGKAH PELESTARIAN TANAMAN OBAT?

Tentu perlu! Semakin meningkatnya jumlah wisatawan pada kawasan CARD memberikan dampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar kawasan Cagar Alam Rawa Danau. Akan tetapi di sisi lain, potensi wisata di Cagar Alam Rawa Danau ternyata dapat menjadi ancaman bagi kelestarian keanekaragaman hayati khususnya tanaman obat. Pemenuhan kebutuhan tanaman obat menjadi semakin meningkat, sehingga harus dieksploitasi dalam jumlah lebih besar. Untuk mengatasi hal tersebut oleh karena itu perlunya upaya-upaya tertentu agar tanaman obat di kawasan Cagar Alam Rawa Danau tetap terjaga eksistensinya. 

Upaya-upaya pelestarian bagi tanaman-tanaman obat yang di CARD dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) melakukan pelestarian ex situ untuk tanaman obat yang langka dengan cara membuat taman apotik hidup; (2) tanaman obat yang dilestarikan secara ex situ dirawat dengan disirami dan diberi pupuk scara teratur; (3) penanaman/pembibitan kembali setelah mengambil/memanfaatkan tanaman obat; (4) penerapan tanaman obat untuk kehidupan sehari-hari; (5) budidaya tanaman obat lokal baik mandiri maupun dengan bantuan pemerintah; (6) pembentukan organisasi masyarakat peduli tanaman obat dan upaya konservasi oleh masyarakat setempat.

                MARI KITA BELAJAR MENCINTAI, PEDULI, DAN MELESTARIKAN TANAMAN OBAT DI CAGAR ALAM RAWA DANAU AGAR KITA BISA MELINDUNGI DIRI KITA, KELUARGA KITA DAN SELURUH MAHLUK YANG TERCIPTA DI ALAM SEMESTA!!!!

FLORA/ FAUNA YANG LAINNYA

Patah Tulang

Pacing

Tembelekan/Tahi Ayam

Putri Malu

Silahkan Berikan Testimoni Anda

Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari kabupaten Serang.