PRIMATA

Primata berasal dari kata primus, yaitu satwa yang lebih dulu berkembang dalam sejarah evolusinya. Hal ini ditandai oleh karakteristik anggota tubuh yang lebih sempurna, dan alat penglihatan yang stereoskopis. Penglihatan stereoskopis adalah derajat paling tinggi penglihatan binokular, yang merupakan kedalaman penglihatan atau lebih tepatnya persepsi kedalaman penglihatan binokular. Penglihatan binokular adalah penglihatan menggunakan kedua mata secara normal (Arintawati, 2016). Sudah sejak lama primata dimanfaatkan oleh manusia sebagai satwa-satwa laboratorium karena memiliki karakter fisik yang serupa dengan manusia.

Primata tidak seperti makhluk vertebrata non-predator lainnya, primata dapat melakukan perhitungan jarak yang akurat yang sangat penting bagi hewan arboreal seperti mereka. Akan tetapi, mereka juga kehilangan kemampuan untuk melihat predator di sekitar mereka. Ciri lainnya, primata memiliki pertumbuhan yang lambat serta ketergantungan anak pada induknya dalam masa yang cukup lama. Masa pertumbuhan primata untuk menjadi dewasa cukup lambat, dan sampai saat itu, mereka akan tetap bergantung pada induknya. Hal ini dikarenakan anak-anak Primata perlu belajar banyak hal dari induknya sebelum mereka mandiri agar mereka dapat bertahan di alam.

Primata memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian hutan, primata dapat membantu penyebaran biji tumbuhan di hutan.  Sebagian besar primata di alam mengonsumsi buah dan daun, dari sisa makanan yang dicerna oleh primata yang berupa biji dari buah-buahan yang dikeluarkan pada saat membuang kotoran, hingga pada waktu tertentu biji-bijian tersebut akan tumbuh menjadi tanaman yang baru. Primata berperan sebagai penyebar biji tingkat pertama, karena primata memiliki daya tampung yang besar dalam perutnya dan sistem memakan biji swallow type.

Berdasarkan data eksplorasi primata Taufikullah (2019) terdapat empat jenis primata di kawasan CARD. Empat jenis primata yang ditemukan adalah Kukang jawa (Nycticebus javanicus), Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), Monyet Ekor Panjang (Macaca fasicularis), dan Surili (Presbystis comata). Primata jenis lutung jawa dan monyet ekor panjang dapat ditemukan hampir di setiap blok yang ada di kawasan CARD. Hal ini disebabkan oleh daya jelajahnya yang luas, akan tetapi Lutung Jawa lebih sering ditemui. Berbeda dengan Lutung Jawa dan monyet ekor panjang, Kukang Jawa adalah jenis primata yang paling sulit ditemui. Kalian dapat mengetahui lebih lengkap di Buku Panduan Lapangan Primata CARD.

Terdapat dua sub spesies dari Lutung Jawa atau Lutung Budeng, yang pertama adalah Trachypithecus auratus auratus dan yang kedua adalah Trachypithecus auratus mauritius. Lutung Jawa yang terdapat di CARD adalah Lutung Jawa dari sub spesies Trachypithecus auratus mauritius. Sub spesies Lutung Jawa ini hanya dapat dijumpai terbatas di Jawa Barat dan Banten. Perbedaan yang mencolok sub spesies Trachypithecus auratus mauritius dengan Trachypithecus auratus auratus adalah warna rambut saat kondisi sebelum dewasa. Trachypithecus auratus mauritius memiliki warna rambut sebelum dewasa seperti warna rambut saat dewasa yaitu hitam, sedangkan Trachypithecus auratus auratus memiliki warna rambut emas atau jingga sebelum dewasa. Rambut lebat di sekitar wajah juga menjadi ciri dari primata ini. Primata ini adalah primata yang paling sering ditemui di CARD. Alasan-alasan tersebut menjadikan primata ini sebagai logo dan ikon dari website ini.

Selain lutung. Surili adalah primata unik yang dapat ditemukan di CARD. Surili juga merupakan satwa endemik Jawa Barat dan Banten, dengan kata lain surili tidak akan pernah bisa ditemui di luar Jawa Barat dan Banten. Keunikan surili juga diakui oleh penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat, sehingga surili dijadikan sebagai maskot pada perhelatan PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat.

Berdasarkan data IUCN Red List (2008) Lutung Jawa memiliki status konservasi vulnerable, yaitu rentan punah. Status konservasi Monyet Ekor Panjang adalah risiko rendah. Sedangkan status konservasi dari Surili adalah  endangered, yaitu terancam punah. Primata yang memiliki status konservasi paling berbahaya kepunahannya adalah Kukang Jawa yang memiliki status konservasi critically endangered, yaitu kategori spesies yang berisiko tinggi untuk punah di alam liar (IUCN,2013). Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kukang jawa adalah primata yang paling sulit ditemui di CARD. Walaupun kategori konservasi dari empat primata tersebut berbeda, namun berdasarkan data IUCN (2020) jumlah keberadaan  empat primata tersebut menurun, dan pemerintah telah melindungi satwa-satwa tersebut melalui Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Penurunan populasi primata yang terjadi disebabkan oleh penurunan kuantitas dan kualitas habitat, tingkat perburuan liar, konversi lahan, dan perdagangan satwa liar. Memberikan edukasi dan sosialisasi upaya konservasi primata perlu dilakukan agar warga tahu bahwa terdapat primata yang patut dilindungi di CARD. Selama ini masyarakat tidak tahu jenis primata apa saja yang dilindungi oleh pemerintah. Padahal seharusnya kita tahu dan sadar apabila kita mengganggu atau memusnahkan tempat tinggal atau bahkan primata itu sendiri maka lingkungan kita pun akan rusak, karena lingkungan kita membutuhkan primata yang ada.

Mari bergerak dari diri kita sendiri. kita laporkan orang yang melakukan  perburuan liar, konversi lahan, dan perdagangan primata ke pihak yang berwajib seperti polisi hutan, petugas cagar alam, atau petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan lainnya. Hal ini bertujuan untuk membuat efek jera terhadap orang yang melakukan perburuan tersebut dan memberikan peringatan terhadap masyarakat lain yang ingin melakukan perbuatan serupa. Selain itu jangan sampai kita terlibat atau bahkan mendukung transaksi binatang langka, sering ditemukan beberapa kasus dimana masyarakat memperjual belikan satwa langka yang dilindungi. Tindakan dan larangan tersebut bertujuan untuk menjaga lingkungan kita lewat primata.

                MARI KITA BELAJAR MENCINTAI, PEDULI, DAN MELESTARIKAN PRIMATA DI CAGAR ALAM RAWA DANAU AGAR KITA BISA MELINDUNGI DIRI KITA, KELUARGA KITA DAN SELURUH MAHLUK YANG TERCIPTA DI ALAM SEMESTA!!!!

FLORA/ FAUNA YANG LAINNYA

Lutung Jawa

Monyet Ekor Panjang

Surili

Kukang Jawa

Silahkan Berikan Testimoni Anda

Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari kabupaten Serang.