CAGAR ALAM RAWA DANAU (CARD) KEREN!

 

Cagar alam merupakan suatu kawasan suaka alam (KSA). Cagar alam merupakan tempat dengan keadaan alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan membiarkan perkembangannya berlangsung secara alami (Hardati, 2015). Rawa merupakan salah satu bentuk daratan yang biasanya terdapat di dalam suatu pedalaman hutan. Rawa sendiri secara harfiah diartikan sebagai suatu bagian dari daratan yang berbentuk tanah berlumpur yang umumnya terbentuk secara alamiah.

Cagar Alam Rawa Danau (CARD) merupakan situs konservasi rawa air tawar pegunungan, yang menjadi dasar kawah gunung api purba, berada di Provinsi Banten bagian barat dan diapit pegunungan Tukung Gede Barat dan Tukung Gede Timur sebagai daerah pinggiran kawahnya (Whitten et al., 1994). Keunikan CARD dibandingkan dengan rawa yang lain yaitu CARD menjadi hutan rawa pegunungan satu-satunya yang ada di Pulau Jawa. Hampir setiap saat sebagian besar kawasan terendam air dengan kedalaman rawa antara 2 – 10 m. CARD merupakan hulu dari Sungai Cidanau yang mempunyai manfaat strategis dan peran penting bagi masyarakat sebagai pendukung penyediaan air baku untuk kawasan industri dan perkotaan di Cilegon dan Serang, serta satu-satunya reservoir di wilayah tersebut (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, 2018).

 Lebih banyak…

MARI LESTARIKAN LINGKUNGAN!

Masyarakat Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis kepedulian terhadap lingkungan. Bangsa Indonesia perlu mempersiapkan penerus-penerus bangsa yang peduli dan mampu menjaga keseimbangan kehidupan seluruh mahluk di lingkungan agar seluruh kehidupan yang ada di muka bumi dapat berlangsung secara lestari.

Contoh kecil dari krisis kepedulian lingkungan adalah perambahan hutan dan alih fungsi yang terjadi pada desa-desa enclave yang ada di kawasan Cagar Alam Rawa Danau (CARD). Salah satu desa enclave di CARD adalah Desa Cikedung, dihuni oleh masyarakat yang memiliki ketergantungan terhadap kawasan CARD, tingkat pendapatan yang rendah,  kecenderungan memilih pekerjaan yang dapat menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat, dan pekerjaan yang telah menjadi tradisi turun menurun (pertanian) mendorong masyarakat melakukan interaksi yang dapat mengancam kelestarian kawasan, seperti perambahan lahan.

Perambahan lahan kawasan konservasi  dapat mengakibatkan keseimbangan lingkungan yang ada di kawasan CARD dan sekitarnya menjadi tidak stabil atau bahkan condong ke arah kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada kawasan konservasi seperti hewan-hewan kehilangan habitatnya akibat pohon yang ditebang. Selain itu kondisi geografis kawasan seperti melimpahnya sumber air dan berbagai keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya akan berkurang dan tiada seiring berjalannya waktu apabila perambahan lahan kawasan oleh warga terus berlangsung. Akibat dari ini semua maka jaring-jaring makanan dan ekosistem yang ada pada lingkungan menjadi rusak yang menyebabkan alam ini tidak lestari.

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati merupakan kelimpahan berbagai jenis sumber daya alam hayati (tumbuhan dan hewan) yang terdapat di muka bumi. Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

  1. Keanekaragaman tingkat gen merupakan variasi individu yang terjadi dalam satu spesies makhluk hidup. Contohnya yaitu variasi bunga mawar –> mawar putih (Rosa alba), mawar anjing (Rosa canina) dan mawar merah muda (Rosa gallica). 
  2. Keanekaragaman tingkat jenis merupakan variasi yang terjadi dalam berbagai spesies makhluk hidup dalam genus dan famili yang sama. Contohnya Familia poacea –> rumput teki (Cyperus rotundus), padi (Oryza sativa), dan jagung (Zea mays). 
  3. Keanekaragaman tingkat ekosistem merupakan sejumlah spesies yang tinggal disuatu tempat tertentu dan saling berinteraksi. Contohnya yaitu ekosistem padang rumput, ekosistem padang tundra, dan ekosistem gurun pasir.

Jika kalian tahu monyet ekor panjang, itu adalah salah satu primata yang ada di sini, namun kalian dapat menemukan primata yang lainnya di sini.

Ciri khas dari kelas aves yaitu adanya bulu yang menutupi tubuh dan bergerak dengan cara terbang karena memiliki sepasang sayap serta berjalan dengan dua kaki.

Amfibi adalah hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang yang
memiliki kemampuan untuk hidup di dua alam.

Capung merupakan serangga yang masuk ordo Odonata. Kalian dapat mudah menepukan hewan ini.

"CA Rawa Danau memiliki flora yang endemic karena tidak dapat dijumpai ditempat lain di Pulau Jawa seperti: Derris danauensis, Glochidion nanogynum, Kareo (Alocasia bantamensis), Jali (Coix lacryma-jobi)"
Yopi Haryandi, S.Pd.
Peneliti Ekologi Banten
"Saat saya melakukan penelitian saya di Cagar Alam Rawa Danau, selain saya mendapatkan data yang saya inginkan, saya juga merasa lebih memahami akan alam ini yang perlu dijaga khususnya Cagar Alam yang unik ini."
Ahmad Ni'matullah Al Ulya, S.Pd.
STAF FKIP UNTIRTA
"Cagar alam rawa danau sebagai kawasan konservasi yang terjaga kelestariannya yang digunakan hanya sebagai pendidikan dan penelitian."
Diah Robiatul Adawiah, S.Pd.
Pecinta Tanaman Air
"Penelitian di Cagar Alam Rawa Danau memiliki keunikan tersendiri dengan adanya ekosistem rawa air tawar yang hanya ada satu-satunya di Pulau Jawa. Perlunya pengenalan kepada masyarakat luas dgn adanya kawasan ini agar dapat terus dikembangkan keberadaan keanekaragaman hayatinya."
Siti Sarah Aulia Rahmah., S.Pd.
Peneliti Bambu

Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari kabupaten Serang.